SAM
, JAKARTA – Harga emas sekali lagi menyentuh puncak baru dengan melewati batasan US$3.100 per ons.
Kenaikan harga ini terjadi bersamaan dengan perilaku investor yang berpindah ke aset aman saat mereka khawatir bahwa ancaman tariff oleh Presiden AS Donald Trump dapat menyebabkan perang perdagangan global serta mengganggu perekonomian.
Melansir
Reuters
Pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025, nilai emas spot meningkat sebesar 0,6%, bergerak ke level US$3.103,63 per troy ounce, sesudah sempat menyentuh puncak baru yaitu di posisi US$3.107,26 per troy ounce. Nilai emas batangan juga menunjukkan kenaikan melebihi 8% selama bulan Maret ini.
Harga Emas Terus Meningkat Mendekati Idulfitri, Capai Puncak Baru US$3.059 per Troy Ounce!
Pada saat bersamaan, indeks dolar Amerika Serikat menunjukkan penurunan sebesar 0,2%, sehingga emas yang dinilai berdasarkan dolar menjadi lebih hemat biaya untuk para pembeli dengan cadangan mata uang lainnya.
“Kecemasan di pasar semakin memuncak seiring dengan deklarasi tariff balasan dari Amerika Serikat, hal ini menyebabkan minat terhadap emas masih bertahan sebagai tindakan pertahanan,” ungkap pemimpin analisis pasaran KPM Trade, Tim Waterer.
:
Harga Emas Antam Meningkat Drastis naik Rp16.000, Sekarang Menembus Angka Rp1,79 Juta perGram
Air minum menambahkan bahwa bila pengumuman tariff pekan ini ternyata lebih baik daripada yang diprediksi, maka nilai emas berpotensi merosot akibat tindakan mengambil keuntungan di harga puncak mungkin akan terjadi.
Diperkirakan Trump akan menyatakan tarif balasan pada tanggal 2 April, sedangkan tarif otomotif bakal diimplementasikan mulai tanggal 3 April.
Terus meningkatkan ketidakpastian tentang perang perdagangan skala dunia, Trump menyampaikan pada hari Minggu bahwa dirinya “marah” terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan berencana memberlakukan bea tambahan antara 25% sampai dengan 50% bagi impor minyak dari Rusia bila ia menemukan adanya tindakan Moskow yang mencegah usaha-upayanya dalam menghentikan konflik di Ukraine.
Emas pada dasarnya dianggap sebagai pelindung nilai melawan ketidakstabilan politik dan ekonomi. Harga bahan berharga ini mencatatkan kenaikan lebih dari 18% sepanjang tahun 2025.
Peningkatan biaya logam mulia sudah membuat berbagai bank mengoreksi ramalan mereka naik.
harga emas
mereka pada tahun 2025.
Pada saat bersamaan, Presiden Bank Sentral Federal San Francisco Mary Daly menyampaikan bahwa data inflasi yang dirilis pada hari Jumat memperkuat keraguannya tentang prediksinya awalnya yang berupa dua kali penurunan tingkat suku bunga dalam setahun ini sebagai perkiraan yang “masuk akal”.
Di sisi lain, harga perak spot meningkat 0,4% mencapai US$34,23 per ons, platina tetap berada di level US$983,51, dan palladium naik sebesar 0,4% hingga ke angka US$975,70. Logam-logam ini diproyeksikan untuk menunjukkan kenaikan pada akhir bulan.