CIKAMPEK, SINAR ABADI
Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator, Yoga Tri Anggoro, menyebutkan bahwa biaya perjalanan arus balik kearah Jakarta dapat menjadi lebih terjangkau apabila masyarakat memilih jalur Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan selama masa mudik Lebaran tahun 2025 ini.
Ini dikomparasikan dengan perjalanan pulang dari Bandung menuju Jakarta melalui jalur tol Japek.
“Sesungguhnya jika dilihat dari segi biaya, opsi ini lebih terjangkau. Tarif yang lebih rendah tersebut berarti bahwa ketika pemakai jalur melewati Kilometer 66, dan melakukan transaksi di Gerbang Tol Kalitama dari arah Bandung tanpa menggunakan (Japek 2 Selatan), maka tarif untuk rute Jakarta-Cikampek adalah sebesar Rp 27.000,” ungkap Yoga sewaktu menyampaikan informasi di Gerbang Tol Sementara Kutanegara pada Jalur Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan pada hari Minggu, tanggal 30 Januari 2025.
“Apabila mereka melewati jalur ini dan kemudian menuju Jakarta-Cikampek melalui Cibatu, biayanya hanya sebesar Rp 16.000. Hal ini disebabkan karena tarif Tol Japek ditentukan berdasarkan daerah, jadi semakin mendekat ke Jakarta, maka akan semakin rendah tarifnya,” terangnya.
Namun, ketika ditanyakan mengenai besaran tarif resmi Tol Japek 2 Selatan saat mulai beroperasi sepenuhnya, Yoga masih belum dapat memastikannya.
Nantiakan akan diberikan klarifikasi tambahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Di samping harganya yang lebih terjangkau, Yoga juga menunjukkan bahwa adanya Tol Japek 2 Selatan dapat memperkecil kemacetan lalu lintas sekitar 2.000 kendaraan setiap jam di area KM 66 jalan tol Jakarta-Cikampek.
Sektor Sebelumnya, Lisye Octaviana yang menjabat sebagai Kepala Grup Komunikasi Korporat dan Pengembangan Masyarakat di Jasamarga, menyampaikan bahwa pengoperasian Jalur Tol Japek II Selatan selama masa arus balik Lebaran tahun 2025 ini masih tetap tanpa adanya biaya tambahan alias gratis.
Oleh karena itu, pembukan jalan tol tanggal 2 April 2025 tersebut bertujuan sementara untuk masa pemudikan Lebaran.
Jalur fungsional tersebut yang mencapai lebih dari 32 kilometer dikarenakan bersifat fungsional masih belum terkena biaya tambahan,” jelas Lisye ketika menyampaikan informasi di Gerbang Tol Temporary Kutanegara, bagian dari Tol Japek 2 Selatan, pada hari Minggu.
Lisye menyatakan bahwa pengoperasian Tol Japek 2 Selatan dirancang untuk menangani peningkatan volume kendaraan selama periode arus balik, terutamanya guna meneruskan aliran traffik dariarah Bandung ke Jakarta.
Akibatnya, arus kembali dari Bandung menuju ibu kota tidak akan bersilangan dengan kendaraan yang datang dari Tol Trans Jawa di titik KM 66 Dawan.
“Kemudian kendaraannya dapat langsung memasuki jalan tersebut, lalu keluar di Sadang, dan setelah itu bisa meninggalkan gerbang tol Cibatu untuk meneruskan perjalanan menuju Jakarta,” penjelasan Lisye.
Hanya kendaraan golongan satu saja yang diperbolehkan melewati jalur Tol Japek 2 Selatan.
Secara khusus, Lisye mengatakan bahwa hanya kendaraan non-bis dan non-truk yang diperbolehkan lewat.
Jalur fungsional dari tol Japek 2 Selatan telah dioperasikan mulai pukul 07:00 WIB sampai dengan pukul 17:00 WIB.
Akan tetapi, Jasamarga masih mempersiapkan jalan tol tersebut agar dapat dilalui sepanjang 24 jam, khususnya ketika volume kendaraan pada Tol Cipularang telah melampaui batas kemampuan jalannya.