Supplies of School, IT & Office Equipment

Beberapa negara di ASEAN mengalami bea masuk ekspor yang meningkat akibat kebijakan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kini, mereka berusaha untuk mendapatkan kesepakatan dengan AS guna meringankan bebannya.

Satu di antara mereka yang menyatakan kesiapan untuk bernegosiasi adalah
Thailand
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyatakan niatnya untuk mendiskusikan masalah pengurangan bea impor dengan Amerika Serikat.

“Kami tak dapat mengizinkan hal itu menjauh dari sasaran Produk Domestik Bruto kami,” ujar Shinawatra pada hari Selasa (3/4), sebagaimana dilaporkan oleh media.
Reuters
.

Menteri Perdagangan Thailand, Pichai Naripthaphan menyampaikan bahwa negeri gajah putih tersebut bersedia untuk melakukan negoisasi. Dia berpendapat bahwa pembicaraan kemungkinan besar akan berlangsung lancar sebab Thailand telah menjalin hubungan yang erat dengan Amerika Serikat.

Thailand bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 3% pada tahun ini. Negara tersebut kalah dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, karena hanya mengalami pertumbuhan 2,5% di tahun lalu, disebabkan oleh peningkatan hutang keluarga.

Vietnam berencana membentuk tim tugas guna mengawasi perkembangan terkini. Ini adalah instruksi dari Perdana Menteri Pham Minh Chinh selama rapat kabinet hari ini.

Selain itu, Malaysia tidak berniat untuk menetapkan bea balas. Menteri Perdagangan Malaysia pun akan melakukan dialog dengan pihak Amerika Serikat.

“Sebagai cara untuk mendapatkan solusi yang akan mempromosikan prinsip perdagangan bebas dan adil,” jelas Kemendag Malaysia seperti itu.

Thailand menerima bea masuk sebesar 36%, sementara itu Malaysia mendapatkan tarif 24%. Di sisi lain, Amerika Serikat memberlakukan bea masuk kepada Vietnam senilai 46% atau salah satu yang tertinggi di kawasan ASEAN.

Saat ini, Indonesia menghadapi bea masuk sebesar 32%. Akan tetapi, tindakan yang akan diambil oleh pihak berwenang Indonesia masih menjadi pertanyaan.

Beberapa menteri sektor ekonomi pada awalnya berencana untuk menyampaikan pernyataan pers tentang tarif impor dari Amerika Serikat hari ini. Namun, acara konferensi pers itu akhirnya dibatalkan.