JAKARTA, SINAR ABADI
Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI) akan mengirim sebuah tim bantuan manusia ke Myanmar guna menolong para pengidap akibat musibah alam seperti guncangan tanah.
Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi menyebut bahwa rombongan itu akan berangkat pada hari Senin (31/3/2025) minggu depan.
“Tim advance akan berangkat tanggal 31 Maret ke Myanmar, wilayah yang paling terdampak dan korbannya paling banyak,” kata Kristomei kepada wartawan, Minggu (30/3/2025).
Menurutnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto telah ikut serta dalam pertemuan dengan Menko PMK Pratikno pada hari ini untuk mempersiapkan bantuan kemanusiaan yang bakal diserahkan.
Menurut Kristomei, Panglima TNI telah menginstruksikan unit yang akan berpartisipasi dalam tugas bantuan kemanusiaan tersebut untuk melakukan pengecekan dan persiapan terhadap tenaga kerja, peralatan, fasilitas pendukung, serta senjata dan peralatan militer yang dibutuhkan.
“Tepat, hari ini Panglima TNI ikut serta dalam pertemuan videoconference Zoom yang diketuai oleh Menko PMK,” kata Kristomei.
TNI akan menyediakan personel militer sampai kapal rumah sakit dan beberapahelikopter yang siap dikirim ke Myanmar.
Menurut Kristomei, persiapan tersebut dilakukan untuk misi kemanusiaan para korban bencana alam gempa bumi yang terjadi di Myanmar.
“Satuan Tugas Rescue, tim untuk evakuasi medis, unit sappers, kapal rumah sakit KRI Rajiman, tiga pesawat C-130/Hercules, satu helikopter Super Puma, serta tiga helikopter Caracal,” jelasnya.
Diketahui bahwa guncangan gempa bumi dengan kekuatan magnitude 7,7 mengguncang bagian barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah pada hari Jumat (28/3/2025).
Akibat guncangan kuat tersebut, struktur bangunan hancur lebur, jembatan runtuh, serta permukaan jalan menjadi bergelombang di berbagai wilayah Myanmar. Kerusakan parah sangat mencolok di Mandalay, pusat kota terbesar kedua yang menempati lokasi tinggal bagi lebih dari 1,7 juta penduduk.
Satu ribu dua orang meninggal dunia dan hampir 2.400 orang lagi luka karena gempa bumi yang melanda Myanmar.
Sampai saat ini, regu pemadam kebakaran tetap terus berupaya menemukan para korban yang tersangkut di antara reruntuhan gedung yang roboh.
Pada saat yang bersamaan, guncangan gempa bumi tersebut turut dirasakan di Thailand.
Di Thailand, terdapat 10 kasus kematian yang sudah dipastikan di Bangkok.