SAM
– Dahulu kala, saran dari mereka yang berusia lebih senior kerap dilihat sebagai panduan kehidupan tanpa cela. Akan tetapi, bersama bergulirnya waktu, sebagian nasehat baik dari masa lalu mungkin sudah kurang cocok lagi dengan kondisi modern hari ini.
Sebagaimana dikutip dari situs Geediting.com pada hari Kamis (3/4), berikut ini terdapat delapan saran umum dari para orangtua yang saat ini kurang sesuai lagi dengan zaman modern.
1. Belajar di Kampus Senantiasa Membawa Keuntungan
Pada masa lalu, memiliki gelar sarjana hampir selalu menjamin keberhasilan dalam karier. Namun saat ini, biaya pendidikan tinggi semakin meningkat dan berbagai pilihan karier alternatif bermunculan.
Ketrampilan khusus serta pengalaman nyata sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini. Pikirkan dengan matang sebelum Anda menentukan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Beli Rumah Secepatnya
Dulu, memiliki rumah dipandang sebagai cita-cita serta pilihan investasi utama. Tetapi, nilai perumahan yang mahal menjadikan hal itu sukar diraih oleh sebagian besar masyarakat.
Di samping itu, tingginya mobilitas pekerjaan menyebabkan banyak orang enggan terpaku pada satu tempat tertentu. Maka dari itu, sewa dapat jadi opsi yang lebih adaptif.
3. Tetaplah Di Satu Tempat Kerja
Dulu, kesetiaan terhadap sebuah perusahaan sangat dihargai. Kini, pindah dari satu pekerjaan ke yang lain dapat menjadi jalan pintas untuk mendongkrak pendapatan dan kemajuan karir.
Menjelajahi pengalaman di sejumlah perusahaan bisa mengembangkan pengetahuan dan kecakapan Anda. Jangan ragu untuk mengejar kesempatan yang lebih baik.
4. Rajinlah Menabung Uangmu
Menyimpan uang tentu penting, namun pada masa kini dengan adanya inflasi, daya beli rupiah dapat berkurang. Melakukan investasi secara bijak cenderung memberikan keuntungan yang lebih besar seiring waktu.
Pelajari ragam pilihan investasi yang cocok dengan toleransi resiko Anda. Jangan sekadar menaruh uang di bawah bantal saja.
5. Pernikahan Merupakan Tujuan Primer
Pada masa lalu, pernikahan dilihat sebagai tujuan utama dalam kehidupan. Saat ini, persepsi terhadap perkawinan menjadi lebih bervariasi.
Banyak individu lebih memilih untuk berkonsentrasi pada pekerjaan atau pertumbuhan pribadi sebelum mengambil langkah ke jenjang pernikahan. Keberhasilan dan kenyamanan hidup juga dapat dicapai tanpa adanya ikatan perkawinan.
6. Jangan Pernah Berutang
Hutang umumnya dipandang sebagai hal yang kurang menyenangkan. Akan tetapi, bukan berarti seluruh hutang adalah buruk. Hutang yang dikelola secara tepat dapat memberikan manfaat.
Sebagai contoh, hutang yang digunakan untuk pendidikan atau modal bisnis dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Namun, hal utamanya adalah kapabilitas dalam melakukan pembayaran.
7. Tetap Santun dan Patuh
Etika sopan santun tentu sangat dibutuhkan, namun menjadi terlalu patuh juga dapat merugikan. Kadang-kadang, kita harus berani mengungkapkan pandangan serta melindungi diri sendiri.
Menjadi tegas serta memiliki patokan yang jelas sangatlah krusial. Jangan sampai orang lain mengambil keuntungan dari sifat baik hati Anda.
8. Berusaha Saja Akan Menghasilkan Buahnya
Bekerja dengan giat memang krusial, namun tak selamanya mencukupi. Ada pula kebutuhan akan taktik yang pas, fleksibilitas, serta kapabilitas dalam mengenali kesempatan.
Bekerja dengan pintar dan efisien cenderung lebih bermanfaat dibandingkan hanya bekerja keras tanpa tujuan. Terus tinjau kembali metode pekerjaanmu.
Kebijakan lama yang diwariskan oleh generasi terdahulu masih memiliki nilai karena menyajikan pandangan historis. Tetapi, kita harus mengadaptasinya agar sesuai dengan dinamika masa kini.
Pikiranlah dengan seksama sebelum menyetujui segala masukan tanpa analisis. Evaluasilah kondisi serta aspirasi pribadi Anda.