Supplies of School, IT & Office Equipment

SAM.CO.ID, JAKARTA – Direktur Eksekutif CORE Indonesia Muhammad Faisal juga memberikan komentarnya tentang berita bahwa Presiden AS Donald Trump diproyeksikan akan menerapkan tarif impor baru untuk beberapa negara global. Gedung Putih direncanakan akan mempublikasikan informasi lebih lanjut mengenai aturan tersebut besok, Kamis (3/4/2025).

Faisal menganggap bahwa keputusan Trump tersebut lebih ditujukan untuk beberapa negara tertentu. Dia memberikan contohnya seperti China, Meksiko, Kanada, dan Vietnam. “Ini berarti, Indonesia tidak menjadi prioritas utamanya,” ungkap peneliti dari CORE saat diwawancarai.
SAM.co.id
, Rabu (2/4/2025).

Negara-negara tersebut, menurut Faisal, adalah pesaing bagi Indonesia dalam hal penjualan produk ke pasar Amerika Serikat. Oleh karena itu, efeknya, sebut dia, tidak hanya terkait dengan persaingan kualitas barang-barang yang ditawarkan di tanah air Paman Sam, tetapi juga melibatkan aspek harga. Berdasarkan sudut pandang ini, keputusan Trump bisa jadi menguntungkan untuk Indonesia.

Sesungguhnya ini adalah kesempatan untuk Indonesia, berarti dari segi harga dan daya saing kami menurun jika dibandingkan dengan barang sejenis buatan Amerika Serikat, tetapi apabila melihat ke negara lain, posisi kita jadi semakin kompetitif, terutama bila negara tersebut mengenakan bea masuk yang cukup tinggi.

Menurut dia, skema tersebut menyebabkan Amerika Serikat akan menerapkan tarif impor yang tinggi kepada negara-negara besar kontributor defisit utama bagi tanah air mereka. Faisal mencatat bahwa berbagai macam produk dari Indonesia mirip dengan barang-barang Viet Nam yang ditujukan untuk pasar ekspor menuju AS.

Maka bila nantinya diresmikan, peluang kita memiliki keunggulan dalam hal harga (lebih besar) dibandingkan produk sejenis dari Vietnam dan China akan semakin terbuka. Demikian katanya.

Ini berarti bahwa pasar Amerika Serikat untuk produk-produk dari Indonesia memiliki potensi menjadi lebih luas jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menghadapi bea masuk yang tinggi. Indonesia telah mendistribusikan berbagai jenis barang ke Negeri Paman Sam tersebut. Di antara mereka, salah satu ekspor utama adalah produk tekstil, item pakaian, serta sepatu dan peralatan kaki.

Apa selanjutnya mengenai bagian pasar Indonesia di Amerika Serikat untuk beberapa jenis barang diekspor? Menurut Faisal hal ini bergantung pada besarnya marjin harga. Upah tenaga kerja di negeri Paman Sam relatif tinggi. Dalam industri yang membutuhkan banyak pekerjaan manual, produk buatan dalam negeri biasanya harganya lebih mahal daripada produk-produk dari negara penyedia seperti Cina, Vietnam, dan juga Indonesia atau Bangladesh.

“Meskipun terkena tarif baru sehingga produk impor menjadi lebih mahal, namun daya saingnya masih sangat baik ketimbang produk serupa dari Amerika Serikat,” kata Faisal.

Dia menjelaskan bahwa kebijakan meningkatkan tarif impor sebenarnya membuat produk-produk asing semakin mahal saat masuk ke pasar Amerika Serikat. Khususnya bagi barang-barang yang dapat diproduksi oleh industri dalam negeri di negara Paman Sam tersebut.