SAM
,
Jakarta
-Kremlin mengungkap bahwa
Rusia
Terbuka untuk memperbaiki hubungannya dengan “orang-orang tersebut” yang mendukungnya. Keterangan ini diberikan pada hari Selasa, 1 April 2025 sebagai respons terhadap pernyataan dari Presiden
Finlandia
Alexander Stubb.
Kemarin Senin, Stubb menyampaikan saat berada di Inggris bahwa negerinya harus “menyiapkan mindset-nya” untuk merestorasi kaitan dengan Rusia. Ia menekankan bahwa Moskow “akan jadi tetangga kita baik pada zaman ini maupun yang akan datang.”
“Presiden (Vladimir) Putin sudah beberapa kali menyampaikan bahwa negeri kita siap untuk memperbaiki hubungan dengan pihak mana pun yang mau itu,” ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada reporter di Moskow, sebagaimana dilansir demikian.
Anadolu
.
Peskov menyatakan bahwa Rusia tidak pernah menjadi pihak yang memulai penurunan hubungannya dengan negara-negara tetangga seperti Finlandia. Ia mengkritik Finlandia dan juga Swedia karena telah memutuskan untuk “memperlemah ikatan tersebut sampai hampir nihil.”
“Semuanya baik-baik saja, terdapat kolaborasi win-win bagi semua pihak. Bisnis di kedua negeri itu mendapatkan laba serta manfaat dari kemitraan tersebut. Namun sayangnya, kondisi seperti ini menunjukkan hubungan yang cukup memprihatinkan saat ini,” katanya.
Spokesperson tersebut mengkritik Finlandia dan Swedia karena “mendorong infrastruktur militer NATO ke dalam wilayah mereka.”
Peskov turut berkomentar mengenai pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut kemungkinan penegakan hukuman tambahan kepada Rusia. Dia menambahkan bahwa Moskow tetap menjalin komunikasi dengan pihak Amerika.
Minggu lalu, Trump menyampaikan bahwa dirinya “amat kesal” dengan rekan kerjanya dari Rusia karena pernyataan yang dibuatnya dan menjelek-jelekan kepercayaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Trump mengancam akan memberlakukan sanksi terhadap industri minyak Rusia apabila ia percaya bahwa Kremlin tidak serta-merta membantu dalam usaha menciptakan keadaan damai di Ukraina.
“Isunya cukup rumit—materi yang kami diskusikan saat ini, berkaitan dengan resolusi konflik di Ukraina, memerlukan berbagai usaha ekstra,” jelas Peskov.