Supplies of School, IT & Office Equipment

Kurs rupiah mengalami penurunan signifikan terhadap dolar AS selama masa liburan Iduladha. Salah satu faktornya adalah pernyataan tentang tarif impor baru yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Pada tanggal 2 April kemarin, Trump mengkonfirmasi tentang tarif tersebut. Dampaknya tetap cukup signifikan,” ungkap Wahyu Laksono, seorang Analis Pasar Keuangan dariTraderindo, dalam keterangannya kepada media.

SAM

, Rabu (2/4).

Berdasarkan data dari
Bloomberg,
Pada pukul 14:25 WIB, kurs rupiah terdepresiasi sebesar 24 poin atau 0,14% menjadi Rp 16.723 untuk setiap dolar AS.

Mengenai peraturan tariff impor terkini, juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut bahwa tarif balasan bakal dipasang kepada negeri-negeri yang memberikan cukai pengimporan bagi produk-produk dari Amerika Serikat. Angka pastinya tentang besarnya tariff tersebut nantinya akan diinformasikan secara resmi oleh Trump sendiri. Sementara itu, tambah dia, tariff sebesar 25% hanya akan mulai efektif untuk impor kendaraan bermotor saja.

“Trump menamakan kebijakan tariff balas dendangannya sebagai tambahan bea masuk yang lebih tinggi dan baru-baru ini menyatakan bahwa dia ‘akan dimulai untuk semua negara’. Hal itu akan memiliki dampak yang signifikan secara global,” jelas Wahyu.


Berdasarkan analisis yang disampaikan oleh Panin Sekuritas melalui Felix Darmawan, penurunan nilai rupiah dapat mengakibatkan penyusutan pada surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Selain itu, hal ini terjadi bersamaan dengan perlambatan dalam kenaikan harga untuk komoditi utama negara seperti batubara dan nikel.

Dia juga mencatat pelemahan nilai tukar rupiah saat Bank Indonesia sedang tidak beroperasi semakin memperparah kondisi tersebut.

“Sebagai ilustrasi, selama masa liburan Idulfitri tahun 2024, nilai tukar rupiah mengalami tekanan karena adanya harapan terhadap penahanan pengurangan tingkat suku bunga oleh The Fed serta ketidakinformatifan politik global yang menyebabkan aliran dana asing keluar. Nilai rupiah menurun dari level Rp 15.873 untuk setiap USD pada tanggal 5 April hingga mencapai angka Rp 16.176 per USD saat Bank Indonesia mulai aktif lagi pada tanggal 16 April,” jelas Felix.

Bagi rupiah yang telah menyentuh angka Rp 16.731 untuk satu US Dolar, posisi ini adalah yang paling lemah semenjak permulaan tahun. Lebih dari itu, tingkat nilai tukar mata uang lokal tersebut menandakan titik terlemahnya pasca wabah penyakit. Tambahan lagi, kondisi tersebut hampir mencapai batas bawah pertukaran uang selama Krisis Moneter Tahun 1998 di mana waktu itu sempat merosot ke Rp 16.800 tiap dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan data Jakarta
Interbank Spot Dollar Rate
(JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah sempat merosot sampai ke level Rp 16.741 per dolar AS pada tanggal 2 April 2020, tetapi kemudian berhasil pulih dan berada di kisaran Rp 14.000-an pada bulan Juli tahun yang sama.