SAM
,
Jakarta
–
Menteri Urusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Maman Abdurrahman
Menyarankan untuk mengembangkan pemasaran parcel Lebaran melalui platform e-commerce. Saran tersebut disampilkannya setelah mengetahui sepi pengunjung yang membeli parcel di Pasar Cikini menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kami perlu menyampaikan pendidikan atau melakukan pelatihan tentang hal ini.
encourage
Pengusaha-pengusaha yang ada di pasar-pasar menggunakan metode konvensional perlu memulai adaptasi melalui platform digital. Inilah yang sedang kita upayakan,” ungkap Maman ketika ditemui dalam acara hangout di kediamannya, terletak di Tangerang Selatan, pada hari Rabu, tanggal 2 April 2025.
Maman mengatakan bahwa laporan yang datang dari Deputi Usaha Mikro dan Kecil menunjukkan pertumbuhan jumlah wirausahawan.
UMKM
Berpartisipasi dalam pemasaran digital sehingga dia merasa bahwa strategi ini juga dapat diterapkan pada produk parcel musiman. Mengenai sepi pengunjung di pasar tradisional, dia menyebut hal tersebut disebabkan oleh perubahan perilaku berbelanja di kalangan masyarakat.
“Yang tadinya mungkin belanjanya langsung ke lokasi berubah menjadi belanja lewat media
online
,” ujar politikus dari Partai Golkar tersebut. Menurutnya, berdasarkan fakta itu, dia yakin bahwa saat ini banyak orang yang memesan parcel lebaran melalui
e-commerce
Dia bahkan memberikan contoh pengalamannya sendiri. “Pesananku pun sebagian berasal dari e-commerce.”
Menurut Maman, pemesanan parcel dilakukan melalui
e-commerce
menyediakan kenyamanan dengan adanya layanan antar ke tempat tujuan. “Jadi lebih mudah daripada kita harus
stock
“Kita tinggal mengumpulkan semuanya dalam satu paket, kemudian kami antar kembali ke tempat pengiriman. Sekarang ini, produk yang dibeli bisa dikirm secara langsung ke alamat tujuan,” jelasnya sambil menjelaskan manfaat berbelanja.
online
.
Kekurangan tenaga pembelian warga pada bulan Ramadhan kali ini pun dirasakan oleh para penjual di Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat. Ketika
Tempo
Menghadiri tempat penjualan parcel itu di hari Jumat sore, tanggal 28 Maret 2025, nampaknya sepi dengan keberadaan hanya segelintir pengunjung yang berkeliling untuk memeriksa barang dagangan.
Beberapa pedagang juga menyampaikan keluhan tentang pengurangan jumlah pembeli. “Ini benar-benar menurun drastis. Kami setiap harinya seperti tidak memiliki banyak pelanggan,” ungkap Andi—bukan namanya yang sesungguhnya—, salah satu petugas kios ketika ditemui di depan lapaknya, Jakarta Pusat.
Andi mengira bahwa penjualan hampers merosot sekitar 75 persen dibandingkan tahun lalu. Dia menyebutkan jika di masa lampau mampu mencapai angka antara 30 hingga 40 hadiah keranjang setiap harinya, kini hanya perlu terjual 4 buah untuk mendapatkan keuntungan. Meski demikian, hal itu baru cukup berkat tambahan pendapatan dari penjualan lainnya.
online
.
“Jika tidak begitu, nanti jadi sepi total. Membantu satu saja sudah menjadi berkah,” katanya. “Sementara dahulu kapasitas kita mencapai sampai 10 truk kendaraan setiap pagi yang kami layani,” keluhannya menunjukkan penurunan jumlah pelanggan.
Dede Leni Mardianti
menyumbang untuk penyusunan artikel ini.