Laporan Jurnalis SAM, Agustinus Tanggur
SAM, ATAMBUA
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain pada hari Sabtu (29/3) yang lalu untuk melaksanakan tugasnya.
Tinjauan ini dilakukan untuk memeriksa secara langsung kerjasama di antara instansi yang bertanggung jawab atas pengawasan perbatasan negeri.
Ditemani oleh Bupati Belu serta Wakil Bupati Belu, Gubernur NTT diberitahu kedatangannya oleh Kepala PLBN Motaain beserta dengan Kepala Subseksi Pergerakan Orang dan Barang Keimigrasian, Nursetya Ibnu Mudhir dan Penyelia Imigrasi di PLBN Motaain, Oktorius Kolo serta tim mereka.
Pada kesempatan itu, Gubernur Melki Laka Lena secara khusus menyoroti kerjasama yang telah terbentuk antara para petugas di lapangan, terutama dalam mengelola sistem CIQS (Kepabeanan, Imigrasi, Karantina, dan Keamanan).
Gubernur Melki menggarisbawahi kebutuhan peningkatan kerjasama di antara seluruh elemen yang beroperasi di daerah perbatasan, khususnya di antara Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, BNPP, TNI, serta Polri.
“Koordinasilah yang penting. Jangan sampai ada yang bertindak secara terpisah. Batas perbatasan mencerminkan wajah suatu negara,” katanya dengan tegas.
Gubernur pun menunjukkan penghargaannya terhadap semua pejabat yang sudah berusaha keras dalam memelihara ketentraman dan keselamatan di daerah perbatasan, sambil berharap bahwa kerjasama antar pihak dapat ditingkatkan.
terus tingkatkan agar hal ini dapat berlangsung dengan lebih baik lagi.
Kejati NTT Mengamankan Rp 304 Miliar dari Kasus Diduga Korupsi Perbaikan Kantor Imigrasi Atambua
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra, mengatakan dalam pernyataannya kepada media bahwa koordinasi antar lembaga telah menjadi elemen integral dalam operasional imigrasi di PLBN ini.
Imigrasi dengan sengaja mengembangkan komunikasi dan kerja sama lewat forum bersama, pemantauan terintegrasi, serta tanggapan cepat atas perkembangan di perbatasan.
Putu Agus menyebutkan bahwa Imigrasi bertekad untuk memperkuat kerjasama dengan mengembangkan sistem informasi antar lembaga, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di lapangan, dan menggunakan teknologi pemantauan canggih yang membantu pengawasan area-area penting di sekitar perbatasan.
(gus)
Ikuti Berita SAMlainnya di
GOOGLE NEWS