Walau AC Milan tengah mengalami keterpurukan di musim ini, sang juru taktik Sergio Conceicao tetap bangga dengan pencapaian dirinya yang pernah membawa pulang gelar Piala Super Italia.
Conceicao memberi kesan positif sejak awal tiba untuk menempati posisi pengganti Paulo Fonseka sebagai juru racik tim Milan.
Eks pelatih strategi Porto itu memimpin Setan Merah meraih juara Piala Super Italia pada tanggal 6 Januari kemarin.
Kira-kira 4 bulan kemudian, keberhasilan tersebut sepertinya telah hilang tanpa jejak.
Sebab itu, AC Milan saat ini tersandera oleh penampilan yang mengecewakan serta serangkaian hasil negatif.
Milan memiliki kesempatan untuk mengakhiri babak grup Liga Champions sebagai salah satu dari delapan tim teratas sebelum Conceicao tiba.
Namun, justru mereka tereliminasi pada fase play-off sebelum mencapai perempatfinal.
Di Serie A Italia, tim berwarna merah dan hitam telah lama gagal untuk memperebutkan gelar juara.
Mereka bahkan kini berisiko gagal untuk memenuhi syarat di Liga Champions musim depan.
Berada di peringkat 9 tabel klasemen, Christian Pulisic dan timnya mengalami defisit sebanyak 9 poin dari Bologna yang menduduki urutan ke-4.
Mengingat keadaan tim yang sedang mengalami kemunduran, memenangkan Coppa Italia menjadi sangat penting bagi AC Milan.
Il Diavolo Rosso akan bertanding di fase semifinal menghadapi rival se kotanya, Inter Milan.
Pertandingan leg pertama semifinal Coppa Italia tersebut akan digelar pada Rabu (2/4/2025), dengan AC Milan menjadi tim tuan rumah.
Pada konferensi pers sebelum pertandingan tersebut, Conceicao menegaskan bahwa ia tidak dapat dianggap sebagai kegagalan.
Dia pun tetap merayakan kemenangannya dalam pertandingan Piala Super Italia tersebut.
“Berbicara dari sudut pandang seorang pelatih, tujuan saya adalah untuk meraih juara,” ungkap Conceicao.
Saya sudah meraih beberapa gelar, tepatnya 13 trofi, selama kariernya.
Saat ini, saya ada di posisi ke-9 dalam klassemen, sedangkan sebelumnya di Portugal, saya menduduki rangking lebih tinggi bersama sebuah tim yang berusaha keras agar tak terdegradasi.
Saya merupakan seorang pembina tim yang berjuang dalam setiap laga demi kemenangan dan mencapai sasaran utama, tidak sekadar untuk menduduki posisi ke-sembilan.
Bila kita ingin mendiskusikannya, mari periksa telah berapa lama waktu yang berlalu sejak Milan berhasil meraih 2 gelar juara dalam satu musim?
Jika Milan menjadi juara di Coppa Italia, maka mereka akan meraih 2 gelar dalam musim 2024-2025.
Ini adalah kali pertama sejak tahun 2007 ketika Milan memenangkan Piala Dunia Klub dan Piala Super Eropa di sepanjang musim 2007-2008.
Secara jelas di bidang tabel klasemen, keadaannya telah menjadi genting.
Saat ini kita tampaknya tidak seperti AC Milan.
Saya tidak merasakan kebahagiaan tertinggi di muka bumi ini akibat peristiwa-peristiwa yang telah saya lalui belakangan ini.
Saya mengerti bahwa Coppa Italia sangat berarti bagi tim ini guna bertanding di ajang klub Eropa tahun depan.
Coppa Italia diketahui sebagai jalur paling cepat untuk mencapainya.
AC Milan memiliki kesempatan untuk mengungguli Inter Milan di babak semifinal sebelum bertemu dengan Bologna atau Empoli di partai puncak.
Ternyata, mereka belum pernah kalah dalam 3 pertandingan menghadapi saingan satu kotanya di musim ini.
Ketika masih dlatih Fonseca, Milan memenangkan pertandingan perdana dengan skor 2-1 di Liga Italia.
Conceicao setelah itu memimpin Rossoneri meraih kemenangan 3-2 dalam pertandingan Piala Super Italia dan mengimbangi Inter dengan skor 1-1 di Serie A pada tanggal 2 Februari lalu.