Supplies of School, IT & Office Equipment

Musang (keluarga Viverridae) termasuk dalam golongan mamalia kecil yang tetap menjadi bagian dari subordo Feliformia, yakni grup binatang yang memiliki kemiripan bentukan fisik seperti kucing. Terdapat perkiraan sebanyak 15 sampai 20 jenis musang yang berbeda dengan wilayah distribusi mencakup daerah Dunia Lama atau lebih tepatnya di Asia, Afrika, serta Eropa. Spesies musang yang cukup unik untuk dikenali daripada kerabatnya adalah musang tenggalung (
Viverra tangalunga
).

Mengapa tidak? Ukuran badannya sekitar setinggi kucing rumahan, yaitu antara 58-95 sentimeter dalam hal panjang tubuh dan berkisar dari 1,4 sampai 4,5 kilogram untuk beratnya. Apalagi, pola bulu musang tenggalung sangat mirip dengan kelinci piaraan kita karena ditandai oleh warna abu-abu dengan jalur gelap di bagian punggung serta bintik-bintik merata di seluruh tubuh. Walaupun termasuk ke dalam subordo yang sama dan memiliki fitur fisik serupa, pastinya musang tenggelung adalah spesies hewan yang benar-benar berbeda dibandingkan kucing domestik.

Mereka mempunyai banyak hal unik yang seringkali membuat orang tertarik mendekatinya dan bahkan mengambilnya menjadi hewan peliharaan. Baik dari sisi tingkah lakunya maupun bau khas yang bisa dipancarkannya, semuanya tentang musang tenggalung akan kita kupas habis di kesempatan ini. Jadi, jika Anda sudah tidak sabar, pastikan jangan melewatkan pembicaraan kami hari ini yakin!

1. Sebaran, Lingkungan Hidup, serta Makanan Kesukaannya

Musang tenggalung terbatas pada area Asia Tenggara saja. Secara lebih rinci, jenis satwa ini bisa dilihat dari kawasan Malaysia sampai Indonesia (terdiri atas Sumatra, Kalimantan, Jawa, serta beberapa pulau kecil di dekat Sumatra) bahkan mencapai Filipina juga. Mengenai preferensi tempat tinggalnya, musang tenggalung termasuk dalam golongan hewan dengan adaptasi lingkungan yang lumayan luwes.

Dilansir
Animal Diversity
Musang ini mampu hidup di hutan, padang rumput, gunung, serta semak-belukar. Tidak hanya itu, ketika permukiman manusia berkembang dekat dengan habitat alami mereka, musang tenggalung pun bisa menyesuaikan diri dengan baik dalam lingkungan seperti sawah atau kebun yang dikelola oleh manusia. Jenis hewan ini bersifat nokturnal; selama siang hari, mereka biasanya menyembunyikan diri di tempat berteduh dengan tanaman lebat, lalu menjadi aktif di daerah terbuka pada waktu senja menjelang malam.

Satwa ini tergolong sebagai pemakan segala atau omnivor. Makanan favorit musang meliputi telur, akar tumbuhan, buah-buahan, dan ikan. Meskipun demikian, biasanya mereka cenderung mengejar mangsa berbentuk hewan kecil seperti pengerat, mamalia mini, ular, katak, burung, serta serangga.

2. Hewan pememanjat pohon yang hidup sendiri tersebut merupakan spesialis naik ke atas pohon

Dalam lingkungan sosialnya, musang tenggalung termasuk jenis hewan yang cenderung hidup sendirian. Kecuali pada masa perkawinan, mereka biasanya memilih untuk tidak bergaul dengan sesama dan lebih suka menjaga jarak. Di samping bersifat individualistis, setiap individu musang ini juga memiliki area tinggal tersendiri yang ditandai melalui zat tertentu yang dihasilkan oleh tubuh mereka lalu dilekatkan pada berbagai objek seperti contohnya pohon-pohon.

Jika dilihat dari kebiasaan harian, sepertinya musang tenggalung lebih aktif di daratan atau menjadi hewan yang seringkali bergerak di permukaan bumi. Walaupun demikian, spesies ini juga handal ketika mendaki pepohonan.
Animalia
Menurut sumber tersebut, kemampuan musang tenggalung dalam mendaki pohon terutama dipakai untuk dua tujuan yaitu mencari makanan dan melarikan diri dari pemangsanya.

3. Proses perlindungan diri serta interaksi komunikatif melalui bau badan

Selain memanjat pohon,
musang
Tenggalung juga disertai dengan sistem perlindungan tambahan seperti kelenjar spesial yang menghasilkan bau tak menyenangkan. Berdasarkan laporan tersebut,
Animal Diversity
Kelenjar yang memiliki warna kuning kecoklatan ini disebut sebagai kelenjar bau.
civet
Dan dieluarkan musang tengganggong dari anus mereka.
Civet
bisa ditembakkan atau disodorkan ke arah benda tertentu oleh musang tersebut.

Aroma tak sedap dari
civet
Ini serupa dengan tindakan yang diambil oleh sigung. Mereka baru akan melepaskan kelenjar tersebut apabila merasa terancam atau ingin menandai wilayahnya.
Civet
Juga digunakan oleh musang tenggalung sebagai sarana komunikasi antara individu-individunya, terutama di antara jantan dan betina saat memasuki masa perkawinan. Hal ini semakin menambah daya tarik mengenai hewan tersebut.
civet
Ternyata bisa digunakan sebagai parfum oleh manusia!

Tentu saja, jika diekstraksi tanpa penanganan apapun, kelenjar ini menghasilkan bau yang kurang menyenangkan. Akan tetapi, setelah diproses,
civet
bisa menciptakan sentuhan harum hewani yang hangat sampai dengan nuansa bunga yang manis. Berkat
civet
Inilah musang tenggalung yang menarik perhatian lebih dari manusia, terutama disebabkan oleh nilainya secara ekonomi. Kadang-kadang hewan ini ditangkap atau dibudidayakan untuk dipeliharaan serta pengumpulan produk-produknya.
civet
yang dihasilkan dari keluaran anus seekor musang ini.

4. Sistem reproduksi

Selama satu tahun, musang tenggalung biasanya mengalami dua periode perkawinan. Waktu persis ketika mereka harus berkembang biak tidak diberikan dengan detail. Namun, diketahui bahwa seekor betina dan jantan yang telah menemukan pasangan masing-masing akan tinggal bersama untuk sementara sampai sang betina menjadi hamil. Durasi kehamilan pada betina ini cukup singkat, yaitu hanya dalam hitungan beberapa bulan.

Selanjutnya, dia akan bersalin di semak-belukar, lubang pada batang pohon, atau bahkan di lubang yang ditinggalkan oleh hewan lain. Dilansir
AZ Animals
Musang tenggalung betina bisa menghasilkan 1 sampai 4 bayi dan menjaganya sendirian tanpa bantuan. Yang menakjubkan, bayi musang tersebut berkembang dengan sangat pesat sehingga dalam waktu satu bulan sudah mampu bertahan sendiri. Akan tetapi, barulah pada usia antara dua hingga tiga bulan, bayi musang tenggalung itu benar-benar meninggalkan induknya.

5. Status konservasi

Musang tenggalung merupakan spesies yang tergolong menakjubkan akibat sifatnya yang sungguh penakut serta cenderung menyembunyikan diri. Hal tersebut membuat perkiraan jumlah mereka di habitat aslinya menjadi tugas yang amat sukar. Menurut klasifikasi Daftar Merah Spesies Terancam IUCN, mamalia ini dikelompokkan sebagai jenis kurang khawatir (Least Concern), dengan pertumbuhan populasinya diketahui sedang stabil.

Namun demikian, musang tenggalung memang telah menghadapi bahaya besar, terutama dari aktivitas manusia.
Animalia
menurut laporan, musang ini kerap menjadi sasaran perburuan akibat nilai ekonominya
civet
Mereka. Di sejumlah daerah, musang tenggalung justru dilihat sebagai hama lantaran bisa mengejar dan memakan hewan ternak berukuran kecil. Tidak hanya itu, ancaman tradisional seperti penebangan hutan pun turut membahayakan spesies ini, terlebih ketika lahan hutan dialihfungsikan untuk perkebunan kelapa sawit oleh manusia.

Melihat fakta dari
musang
Tenggorak di atas, aspek yang paling mencolok pastinya terletak pada kelenjar.
civet
Siapa menduga jika hal yang sebetulnya memiliki bau tak menyenangkan justru bisa diubah menjadi bahan dasar parfum dengan wangi premium. Bagaimana pendapat Anda tentang kejutan dari musang tersebut?