SAM.CO.ID – JAKARTA.
Indeks S&P 500 serta Nasdaq Composite berakhir dengan kenaikan pada hari Selasa.
(1/4)
, setelah sehari penuh gejolak di Wall Street
karena
ketakutan investor sebelum pengungkapan tarif oleh pemerintah Trump.
Kebijakan tariff luas yang direncanakan oleh Trump telah mengundang ketakutan akanperlambatan perekonomian Amerika Serikat serta kenaikan inflasi yang signifikan.
Akan tetapi, ketidakpastian ini diprediksi akan berkurang setelah
Trump mengumumkan
kebijakan
Harganya akan ditentukan pada hari Rabu selama pertemuan di Rose Garden, yang sekarang direncakan untuk pukul 16:00 WIB.
waktu setempat
.
Menurut Garrett Melson, kami ragu bahwa tipe kejelasan yang dibutuhkan oleh para investor dan tokoh bisnis akan tercapai.
,
S
trategi
P
Ortofolio oleh Natixis Investment Managers Solutions
sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada hari Rabu, 2 April.
Sampai akhirnya, kami memperbincangkan banyak hal terkait tariff, namun esensi utamanya ialah bahwa kami sedang menangani masalah perekonomian.
,” imbuhnya.
Wall Street Berwarna Merah pada Hari Selasa (1/4) Sementara Kecemasan Mengenai Tarif dari Trump Membayangi
Sikap ini tercermin dalam
pergerakan
Tiga indikator pasar saham di Wall Street
yang berganti-ganti dari sisi positif ke negatif sepanjang hari
.
S&P 500
ditutup
merangkak 21,22 hingga 22 poin, atau kenaikan sebesar 0,38%, mencapai angka 5.633,07 poin
.
Nasdaq Composite
ditutup
Meningkat sebesar 150,60 poin, atau 0,87%, mencapai angka 17.449,89. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average sedikit berkurang 11,80 poin, atau 0,03%, hingga level 41.989,96.
Kemajuan di indeks Nasdaq dan S&P 500 diperkuat oleh pertumbuhan nilai saham perusahaan teknologi, yang sudah menjadi sebagian besar dari pemimpin pasar.
tinggi pada
pekan pembukaan di awal tahun ini. Perkembangan teknologi signifikan ditandai dengan kepemimpinan Tesla,
membawanya
Meningkat sebesar 3,6% menjelang rilis data pengiriman kendaraan kuartal pertama hari Rabu tersebut. Saham-saham dari tujuh perusahaan unggulan lainnya pun mengalami peningkatan, termasuk Amazon.com, Microsoft, dan Meta Platforms, dengan kenaikan diantara 1% hingga 1,8%.
Tetapi, S&P pun mengalami tekanan akibat penurunan nilai saham sektor kesehatan dan perusahaan penerbangan.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Mencatatkan Prestasi Kuarter terlemah sejak tahun 2022 akibat Dampak Tarif dari Trump
Johnson & Johnson menjadi performer terendah di antara saham-saham S & P 500 dengan penurunan mencapai 7,6%, mengakibatkan sektor kesehatan secara keseluruhan jatuh 1,8% dan berada di posisi paling bawah dari 11 sektor dalam indeks S&P 500.
Hal ini disebabkan oleh penolakan hakim kebangkrutan Amerika Serikat atas proporsal perusahaan sebesar US$ 10 miliar yang bertujuan untuk menutup kasus tersebut.
Tuntutan hukum yang mengklaim bedak bayi serta produk bedak lainnya dapat memicu kanker ovarium.
Sementara itu,
saham maskapai penerbangan
Delta Air Lines, American Airlines serta Southwest Airlines semua mengalami penurunan antara 2,4% hingga 5,9%, sebagaimana yang dijelaskan oleh para analis.
mengurangi peringkat saham karena khawatir tentang ketidakpastian ekonomi yang mungkin merusak operasi bisnis serta minat untuk bepergian
.
Namun demikian, sejumlah perusahaan terbuka baru-baru ini sukses melantai di bursa.
keuntungan besar
nya.
Outlet berita yang bersifat konservatif, Newsmax, mengalami peningkatan signifikan untuk hari kedua secara berturut-turut dengan kenaikan sebesar 208%. Ini disusul oleh ledakkan besar melebihi 700% saat dilistings perdana di Bursa Saham New York (NYSE) pada hari Senin.
Lalu ada pula
CoreWeave, meski menghadapi tantangan di awal setelah meluncurkan penawaran umum perdana pada hari Jumat, berhasil bangkit dengan kenaikan 37,3%, sehingga sahamnya bergerak kembali ke level harga saat IPO.
.