Supplies of School, IT & Office Equipment


Pelatih Kepala Tim Nasional Indonesia Sumardji menegur agar timnya jangan gegabah menggunakan strategi sepak bola total saat berhadapan dengan China.

Sasaran mencapai poin maksimal untuk tim nasional Indonesia di hadapan pendukung sendiri saat menghadapi China dalam pertandingan kelima belas Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tim nasional Indonesia bakal berjumpa dengan timnas China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, tanggal 5 Juni nanti.

Timnas Garuda memerlukan kemenangan dalam laga ini agar dapat mendapatkan slot di ronde keempat proses kualifikasi menuju Piala Dunia 2026.

China juga membutuhkan tiga poin lagi untuk menjamin posisi mereka di tahap kualifikasi Piala Dunia ini.

Sumardji sadar betul tentang tugas yang menanti skuad Garuda, dengan ambisi meraih empat angka dari kedua pertandingan tersisa.

Tiga angka yang didapat dari pertandingan dengan China serta satu poin ketika menghadapi Jepang bakal jadi bekal bagi Tim Nasional Indonesia untuk bermain di babak keempat.

Sumardji menegaskan bahwa Timnas Indonesia tidak boleh meremehkan China meskipun menjadi lawan berikutnya.

Selanjutnya, Patrick Kluivert diperintahkan untuk merancang taktik yang sesuai, bukan hanya menerapkan sistem sepak bola total tanpa pertimbangan.

Timnas Garuda baru bisa menerapkan cara main tersebut setelah menjalani banyak pertandingan persahabatan.

“Kemungkinan yang realistis adalah kita mendapatkan 3 poin dari China, sementara Jepang hanya memperoleh 1 poin, sehingga total perlu 13 poin untuk maju ke babak 4,” ujar Sumardji.

Jangan meremehkan China, hal ini perlu diingat khususnya dalam menyusun strategi yang paling efektif.

Setelah itu, kami membangun komunikasi dengan para pemain tim tersebut.

“Bila situasi kami belum melaksanakan pengujian berulang kali, menurut pendapatku, kami masih harus fokus pada hasil dan belum menerapkan sepak bola penuh,” tambahnya.

Bukan berarti Timnas Indonesia kurang sesuai dengan sistem total football, namun menurut Sumardji masih terlalu dini untuk menerapkannya.

Mengambil pelajaran dari hasil pertandingan terakhir contre Australia yang cukup mengejutkan ini.

Bila ingin bermain sepak bola dengan baik, perlu melakukan banyak latihan.

“Bukan sepenuhnya tidak sesuai dengan gaya permainan sepak bola, tetapi masih dalam proses,” jelas Sumardji.

Tim Nasional Indonesia perlu mengambil pelajaran dari hasil yang menyedihkan ketika berhadapan dengan Australia, walaupun tim berhasil membangkitkan diri saat bertemu Bahrain.

Timnas Garuda perlu mempunyai gaya bertanding khas yang dapat dipercaya, entah dengan menerapkan sepak bola yang praktis.

Atau apa pun itu, hal utama yang penting untuk Tim Nasional Indonesia sekarang adalah memenangkan pertandingan, bukannya bermain dengan indah.

Hanya kemenangan yang mampu mengantarkan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026, bukan sekadar permainan indah.

Itu seharusnya menjadi prioritas Patrick Kluivert ketika merombak strategi permainan skuad yang ia latih saat ini.