Laporan Jurnalis SAM, Marius Frisson Yewun
SAM, KEEROM – Emosi campuran meledak dalam kelompok keluarga di area hutan tebal Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua. Dengan angkasa yang luas di atas kepala mereka dan permadani alam yang dingin dengan spanduk usia yang sudah pudar seluas kira-kira 1×2 meter persegi, seorang ibu berjuang keras antara kehidupan dan kematian saat bersalin.
Tanpa kesempatan mendapatkan perawatan kesehatan yang layak, kondisi tersebut dapat memiliki akhir yang menyedihkan. Tetapi pada saat-saat darurat, penyelamat datang berbentuk seorang tentara, yaitu dokter dari Satuan Yonif 512/QY, Lettu Ckm dr. Dedi Anwar Nasution, pada hari Minggu, tanggal 30 Maret 2025.
Satuan Tugas 512/QY Membagikan Tips Hidup Sehat Kepada Penduduk Wilayah Perbatasan di Keerom
Menerima informasi dari masyarakat bahwa Mama Fewe Wafner sedang mengalami kontraksi yang sangat kuat di dalam kebun, dokter Dedi dan tim pos dengan sigap langsung bergegas. Meskipun medannya sulit dan jaraknya jauh, hal itu tak mematahkannya untuk tetap membantu orang lain.
Saat tiba di tempat kejadian, dokter muda yang memakai kaus berwarna biru dan celana pendek tersebut, segera mengurus kelahiran prematur menggunakan alat-alat sederhana, tepat di tengah padang hutan yang terbuka.
Ketegangan memenuhi ruang bersalin. Si ibu berusaha menggunakan kekuatan terakhirnya, dan anggota Tim Medis Satgas bertindak dengan cepat meski di bawah tekanan.
Waktu yang tegang pada akhirnya berakhir, dan suara tangis bayi bergema di tengah hutan sambil diamati oleh sejumlah anggota keluaga serta personel dari Satgas TNI AD Yonif 512/QY. Kedua nyawa sang ibu dan buah hatinya selamat dengan baik.
Tim Satuan Tugas 512/QY Membantu Persediaan Air Bersih untuk Penduduk Area Perbatasan di Keerom
Dengan atmosfir yang penuh emosi, sang suami dari Mama Fewe Wafner mengungkapkan rasa terimakasihnya.
Kami tak memahami dampak bila dokter serta personil Pos enggak hadir. Sudah putus asa, sebab ngga ada bantuan di sela-sela perkebunan itu. Namun Sang Pencipta mengantar kakaka-kakaka buat menolong istriku dan anakku. Hanya doa ikhlas kami ucapkan biar prajurit TNI senantiasa dikaruniai berkah serta perlindungan pada tiap penugasan mereka,” tuturnya dengan sungguh-sungguh lewat rilis pers yang diserahkan SAM, Ahad, (30/3/2025).
Guru Sedikit di Daerah Perbatasan, Satgas 512/QY Merasa Kasihan Melihat Harapan Anak-Anak Papua Hilang
Saat ini, Mama Fewe Wafner dan bayinya sedang dalam keadaan yang membaik dan telah menerima perawatan tambahan. Untuk keluarga tersebut, insiden istimewa ini akan senantiasa dikenali sebagai saat di mana nyawa diselamatkan karena pengorbanan serta kesungguhan dari para prajurit di garis depan.(*).