SAM.CO.ID, BEIJING – Presiden China Xi Jinping berkomitment untuk menjaga pembukaan dan kestabilan di negerinya ketika bertemu dengan sejumlah besar kepala perusahan global di Beijing. Ia menyampaikan bahwa negara tersebut telah meraih perkembangan dalam aspek ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan, memacu kemajuan teknologi, serta mendukung upaya reformasi dan pengembangan terbuka.
“Seluruh hal tersebut mengindikasikan peranan vital bisnis asing dalam proses modernisasi di China,” ungkap Xi minggu lalu.
Rapat yang dilangsungkan di Balairung Rakyat tersebut diikuti oleh lebih dari 40 kepala eksekutif (CEO) dari perusahaan-perusahaan berskala global, antara lain FedEx, Mercedes-Benz, HSBC, Hitachi, dan Aramco.
“Para investor asing telah tumbuh pesar dan pada dasarnya merasakan keuntungan besar, memperoleh manfaat saling melengkapi, serta membina hubungan persahabatan yang kuat dengan masyarakat Cina,” ungkap Xi.
Ia menyebutkan bahwa China sudah lama menjadi pilar penting dan anchor dari kestabilan dalam pertumbuhan ekonomi global. Menurut Xi, China bersikeras meneruskan kebijakannya yang mendukung pembukaan diri kepada dunia internasional.
“Kereta pintu China akan dibuka lebih luas,” tegas Xi.
Dia mengatakan bahwa keputusan China menerima modal asing tetap sama, apalagi negara ini memiliki kelompok menengah dengan jumlah terbanyak serta pangsa pasarnya yang menjadi yang kedua terbesar di seluruh dunia.
“China memiliki peluang luas untuk investasi dan konsumsi,” ujarnya.
Xi menggarisbawahi bahwa China telah menerapkan perlakukan sama untuk pengusaha dalam negeri maupun luar negeri, mendukung persaingan yang adil, meningkatkan komunikasi dengan investor mancanegara, menciptakan berbagai kenyamanan bagi pelaku usaha dan investor, serta menjaga hak dan kepentingan mereka.
“Di samping itu, China telah menikmati kestabilan politik, legalitas, serta ketertiban selama bertahun-tahun, dan bahkan dianggap sebagai salah satu negeri paling aman di muka bumi ini,” ujar Xi.
Menurutnya, semua hal tersebut menandai bahwa China telah menjadi “tempat penting” untuk pertumbuhan usaha, memiliki potensi pasar yang luas, kebijakan yang konsisten, serta kondisi lingkungan yang aman.
Xi juga menggarisbawahi bahwa China mensupport multilateralisme, mendorong globalization ekonomi yang bersifat inklusif, serta bertekad dalam membentuk perekonomian global yang terbuka.
Dia menyampaikan keinginannya supaya perusahaan multinasioanal dapat menunjang sistem perdagangan internasional, menjaga keseimbangan jaringan produksi dan distribusi dunia, serta mendukung dan mendorong integrasi perekonomian global.
Dalam pernyataan tertulisnya, beberapa CEO menyampaikan pandangan serupa bahwa Cina sudah beralih dari konsep “produksi di Cina” ke posisi “negara produktif dan berkualitas baru”.
Mereka menegaskan kesiapan mereka dalam mendorong peningkatan kolaborasi investasi serta merintis pembangunan pasar bersama China.
Menurut data dari Kementerian Perdagangan, jumlah investasi asing di China selama dua bulan awal tahun 2025 adalah sebesar 171,21 miliar yuan (kira-kira 23,87 miliar dolar AS), mengalami penurunan sebanyak 20,4% jika dibandingkan dengan periode serupa pada tahun sebelumnya.