Supplies of School, IT & Office Equipment


SAM

– Masakan Lebaran terkenal karena hidangan berbahan santan seperti opor ayam, gulai, lontong sayur, atau rendang.

Saat berkunjung ke rumah kerabat atau teman pada hari raya Idul Fitri, menu masakan lebaran seringkali tersaji. Pemilik rumah umumnya akan mengundang para tamunya untuk mencoba aneka sajian yang ada.

Walaupun masakan lebaran sangat nikmat dan tawaran dari tuan rumah susah untuk ditolak, mengonsumsi makanan ber santan secara berlebihan tanpa henti sebaiknya dihindari.

Di samping itu, masakan dengan santan yang biasa disajikan saat Idul Fitri sebaiknya jangan dipanas-ulangi untuk menghindari kerusakan pada makanan sehingga masih aman dikonsumsi.

Maka, berapakah batas amannya mengonsumsi makanan dengan santan selama hari raya Idul Fitri?

Ambang batas yang aman untuk mengonsumsi makanan dengan santan

Dokter spesialis nutrisi, Amalia Primahastuti, menyebut bahwa sebagian besar hidangan tradisional Idul Fitri memakai santan yang memiliki kadar lemak jenuh tinggi.

“lemak jenuh termasuk dalam kategori lemak yang harus dikonsumsi secara terbatas, oleh karena itu cara aman untuk menikmati sajian pada hari raya adalah dengan menghindari makan berlebihan,” ungkap Amalia, dilansir dari sumber tersebut.
Antara
(12/5/2021).

Dia menyebutkan bahwa santan merupakan bagian dari kelompok lemak jenuh yang sebaiknya dikonsumsi dengan terbatas.

Batasi konsumsi santan di bawah tujuh persen dari total energi harian yang Anda butuhkan, yaitu kurang dari 15 gram lemak untuk setiap 2.000 kalori.

“Sebuah penukar santan (40 gram) memiliki kandungan sekitar 9 gram lemak, sehingga asupan santan yang aman dalam sehari adalah sekitar 1,5 penukar (60 gram),” katanya.

Menurut Amalia, seseorang harus membatasi diri dengan hanya mengonsumsi satu jenis masakan santan dalam sekali makan. Sebagai contoh, cukup porsinya bisa berisi rendang, gulai, ataupun opor ayam saja.

Hidangan dengan santan sebaiknya dikonsumsi hanya pada salah satu kali makan saja. Sebagai contoh, sajikan masakan tradisional Idul Fitri saat sarapan atau makan malam.

Dia menekankan pula bahwa takaran air kelapa yang digunakan harus berkurang. Apabila masakan menggunakan santan dan dimasak sendiri, bisa memilih untuk menggantinya dengan susu atau krim sebagai alternatifnya.

“Anda jangan sampai melupakan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan,” tambahnya.

Agar bisa menge kontrol porsi hidangan santan yang di konsumsi, usahakan untuk memakankan buah terlebih dahulu sebelum menyantap makan utama.

Berikut adalah metode untuk membatasi konsumsi makanan dengan mengisikan perut Anda dengan buah-buahan sehat namun memiliki kadar kalori rendah. Dengan begitu, perut akan merasakan kekenyalan lebih cepat dan tidak berkeinginan untuk menyantap hidangan bersantan dalam jumlah besar.

Risiko kebanyakan makan santan

Toto Sudargo dari Universitas Gadjah Mada (UGM), seorang ahli gizi, menyatakan bahwa mengkonsumsi makanan dengan santan adalah hal yang baik asalkan dalam jumlah wajar dan tidak berlebihan.

Karena di luar lemak jenuh, santan juga memiliki kandungan asam laurat atau asam lemak rantai menengah yang bermanfaat untuk tubuh.

“Akar laurat dikenal karena kemampuannya sebagai agen antibakteri dan antiperadangan. Konsumsi santan dalam jumlah sewajarnya secara alami membantu menjaga kesehatan dengan mencegah sejumlah penyakit,” katanya, seperti dilansir dari
SAM
, Kamis (21/5/2020).

Toto menyebutkan pula bahwa santan merupakan salah satu sumber energi yang diperlukan oleh tubuh asalkan dikonsumsi dengan takaran yang sesuai.

Meskipun demikian, santan memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi jadi bisa membahayakan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Menurut dia, hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering memakan santan memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas, dislipidemia yaitu kolesterol darah tidak normal, serta tekanan darah tinggi.

Toto juga merekomendasikan bahwa hidangan dengan bumbu kelapa yang kental sebaiknya disantap pada waktu sarapan atau makan siang supaya kalori dalam santan bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga ketika melakukan aktivitas.

“Dikonsumsi di malam hari, hal itu akan memanfaatkan sisa kalori dan dapat mengakibatkannya menjadi kelebihan bobot atau obesitas,” jelasnya.

Temptuan oleh Toto, lebih baik menggunakan alternatif selain santan seperti susu segar cair, susu kedelai, berbagai macam produk dari kacang-kacangan, atau yoghurt tanpa rasa sebagai gantinya.