Supplies of School, IT & Office Equipment


bali.SAM

, DENPASAR – Cerita yang menyedihkan menghiasi kemenangan tersebut.
Timnas Indonesia
lawan Bahrain di SUGBK, Jakarta, Selasa (25/3) malam kemarin.

Pemain-pemain yang rutin tampil di starting XI selama masa kepelatihan Shin Tae-yong saat ini secara bertahap mulai terpinggirkan dari tim inti.

Para pemain yang umumnya mendapatkan waktu bermain atau paling tidak terdaftar dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) dan duduk di bangku cadangan, hilang dari Starting XI pada masa kepelatihan Patrick Kluivert.

Paling tidak ada dua pemain yang selalu jadi pilihan utama di masa STY — singkatan dari Shin Tae Yong. Namun, dalam pertandingan terakhir, kedua nama tersebut tiba-tiba menghilang.

Menurut data di Transfermarkt, kiper muda menjadi orang pertama yang hilang dari daftar tersebut.
Ernando Ari
.

Sejak Maarten Paes mengambil peran sebagai kiper utama serta dengan proses naturalisasi bagi penjaga gawang dari Serie B, Palermo, Emil Audero Mulyadi selesai, maka Ernando Ari saat ini berada di posisi ketiga dalam daftar pemain yang siap bertahan di bawah mistar gawang untuk Timnas Indonesia.

Peluang bagi Ernando Ari untuk kembali menjaga gawang Tim Nasional Indonesia tetap terbuka ketika berhadapan dengan tim China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada bulan Juni 2025 yang akan datang.

Maarten Paes tidak bermain di pertandingan itu sebab telah menerima dua kartu kuning.

Ernando Ari mungkin menjadi penjaga gawang cadangan setelah Emil Audero untuk menjaga gawang timnas Tim Nasional.

Akan tetapi, kesempatan bagi Ernando Ari untuk menjadi penjaga gawang utama tim nasional Indonesia masih terbuka lebar ketika berhadapan dengan China apabila Emil Audero tidak bisa melakukan perdananya di lapangan.

Sebab itu, Emil Audero memiliki kesempatan untuk mengantarkan Palermo promosi ke Serie A musim depan bila tim tersebut berhasil mencapai babak playoff.

Bagi Emil Audero sulit untuk menyeimbangkan waktunya di klub dengan tim nasional karena jadwal pertandingan keduanya terlalu dekat.

Yang kedua adalah
Pratama Arhan
.

Pemain mantan dari Tokyo Verdy yang berada di divisi J2 League ini umumnya menjadi pilihan pertama bagi pelatih STY dalam tim nasional Indonesia.

Walaupun kadang-kadang dia hanya tampil di sepertiga akhir pertandingan, tapi ketika Timnas Indonesia bertarung, nama dia nyaris selalu termasuk dalam starting lineup.

Di sisi lain, tak bisa disangkal bahwa kemampuannya melakukan lemparan masuk merupakan salah satu yang terbaik di tim nasional Indonesia saat ini, sebab bukan hanya sekali atau dua kali umpannya menghasilkan gol bagi pasukan Garuda.

Musim ini juga menandai performa terbaik Pratama Arhan di Bangkok United setelah karirnya yang meredup di Tokyo Verdy dan Suwon FC.

Akan tetapi, pada masa Patrick Kluivert, nama Pratama Arhan mulai meredup.

(lia/JPNN)