SINAR ABADI
,
Jakarta
-Presiden Ukraina Volodymyr
Zelensky
menantikan tanggapan tegas dari negeri-negera Barat mengenai serangan oleh drone
drone
Rusia
hampir setiap harinya terjadi di daerahnya masing-masing.
“Mitra kami harus memahami bahwa serangan Rusia ini tidak hanya menargetkan rakyat kami, tetapi juga semua upaya internasional, upaya diplomatik yang bertujuan untuk mengakhiri perang ini,” kata Zelensky dalam pidato video Sabtu malam, 29 Maret 2025, dikutip dari
Reuters
.
Zelensky menyebutkan bahwa 172 pesawat tanpa awak dikirim ke arah Ukraina kemarin malam. Angkatan bersenjata Ukraina melaporkan bahwa dari jumlah tersebut, 94 drone berhasil ditembak jatuh.
“Rusia menyerang siapun yang mencoba menghentikan perang tersebut. Tidak mungkin untuk memandang sebelah mata ribuan serangan drone Shahed (didesain oleh Iran) tiap malam,” katanya.
Kami menantikan masukan—masukan yang sungguh-sungguh. Upaya kami adalah untuk memverifikasi ada tidaknya respons yang signifikan, khususnya dari Amerika, Eropa, serta seluruh pihak global yang bergantung pada jalurnya diplomasi.
Setelah satu jam sejak pernyataan Zelenskiy, petinggi-petinggi di Kota Kharkiv, tempat kedua terbesar di Ukraina, mengabarkan bahwa ada serangan besar-besaran dari drone militer Rusia. Serangan ini menyebabkan satu korban meninggal dunia dan menciderai sampai dengan 14 individu lainnya.
Pesawat otonom menabrak kota Dnipro yang berada di wilayah timur laut Ukraina pada malam itu, menyebabkan empat korban tewas, sementara di kota Kryvyi Rih yang ada di sektor tengah negeri tersebut delapan belas individu mendapat luka-luka.
AS sudah berperan sebagai mediator dalam dua kesepakatan damai minggu ini. Kesepakatan pertama bertujuan memfasilitasi pengiriman bantuan lewat Laut Hitam, sementara yang kedua ditujukan untuk mencegah serangan pada infrastruktur energi.
Ukraina dan Rusia berbalas tuduhan atas pelanggaran perjanjian di area sumber daya energi.
Pada pidatonya, Zelensky menyampaikan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan panglima angkatan bersenjata Ukraina teratas, Oleksandr Syrskyi, mengenai kondisi di seluruh barisan pertempuran sepanjang 1.000 kilometer dalam konflik itu. Perang ini bermula saat Rusia menyerbu Ukraina pada bulan Februari tahun 2022.
Ia pun menyentuh satu area yang dikenal sebagai lokasi operasional Ukraina kita di dalam batasan-batasan Rusia.
“Kami menjaga tindakan proaktif untuk menghalangi penjajah melangkah lebih jauh ke wilayah Sumy dan Kharkiv (Ukraina),” ujar Zelensky.
Tentara Ukraina terus berada di wilayah Kursk, bagian barat dari Rusia, selama tujuh bulan sejak invasi bersarang, sementara tentara Rusia sedang mencoba untuk mengambil alih daerah itu kembali.
Jumat lalu, Zelensky menyampaikan bahwa tentara Ukraina sudah melakukan “tindakan-tindakan tertentu” di wilayah Rusia yang berada di luar Kursk guna meringankan beban terhadap satuan-satuan militer Ukraina di sekitar area itu.