Supplies of School, IT & Office Equipment


SINAR ABADI.CO.ID – NEW YORK

Harga emas naik mencapai puncak tertingginya pada hari Jumat (28/3). Hal ini disebabkan banyaknya investor beralih ke aset safe haven akibat ketidakpastian mengenai perang dagang global yang makin memburuk setelah adanya tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS), yakni Donald Trump.

Pada Jumat (28/3), nilai emas spot mengakhiri perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,94% hingga mencapai tingkat US$ 3.085,34 per ons troy. Nilainya bahkan sempat menyentuh puncak tertingginya dalam delapan belas tahun yaitu US$ 3.086,70 saat pembukaan sesi tersebut. Emas batangan juga menunjukkan peningkatan sebanyak 1,7% selama seminggu ini dan tampaknya akan melanjutkan tren positif dengan mendapatkan kenaikan yang kelima secara berturutan.

Harga emas berjangka AS menetap pada kenaikan sebesar 0,8% mencapai US$ 3.114,30.

“Pemintasan safe haven masih berkelanjutan akibat peningkatan kecemasan mengenai tariff, perdagangan, serta ketidaktentuan geopolitis yang ada saat ini, hal tersebut mendongkrak harga emas,” jelas Peter Grant, wakil presiden sekaligus pakar strategis logam senior dari Zaner Metals menurut laporan tersebut.
Reuters
.


Emas Tetap Menjadi Pilihan Utama dalam Berinvestasi, Perhatikan Saran Ini untuk Membeli Logam Mulia dengan Aman

Emas, yang umumnya dianggap sebagai pelindung nilai dari gangguan ekonomi dan politik, biasanya menguat saat tingkat suku bunga rendah.

Indeks Harga Pengeluaran Konsumen Pribadi (PCE) naik 0,4% di bulan Februari, melebihi perkiraan para ahli yang mencapai 0,3%, hal ini mirip dengan peningkatan terjadi pada bulan Januari lalu.

Data itu mungkin tak banyak mempengaruhi harapan penurunan suku bunga, sebab hasilnya cuma sedikit lebih tinggi daripada perkiraan, menambahkan Grant.

The Fed sudah menjaga tingkat suku bunganya stabil sepanjang tahun ini sesudah melakukan penurunan suku bunga tiga kali pada 2024, namun mereka menunjukkan adanya kemungkinan untuk menurunkannya separuh persen di penghujung tahun.

Pasar saat ini mengantisipasi penurunan suku bunga Fed sekitar 63 basis poin hingga akhir tahun, dengan langkah pertama yang diharapkan terjadi pada Juli.

Pasar saat ini menyiapkan diri menghadapi ancaman tariff balasan dari Trump, yang akan diumumkannya pada tanggal 2 April.

Berdasarkan pendapat para ahli, langkah-langkah yang ditempuh oleh Trump dinilai akan memicu inflasi, hal ini membawa potensi ancaman terhadap perkembangan ekonomi serta mendorong tensi dalam urusan dagang menjadi lebih tinggi.


Naik 8,01 Persen dalam Sebulan, Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan (30 Maret 2025)