Supplies of School, IT & Office Equipment


SINAR ABADI

– Marc Marquez sukses melanjutkan serangkaian kemenangan dengan meraih juara di lomba sprint MotoGP Amerika Tahun 2025.

Tetapi secara mengejutkan, kemenangan Marc Marquez dalam balapan utama MotoGP Amerika Seruatan tahun 2025 jauh dari menjadi perolehan yang enteng.

Juara dunia sebanyak delapan kali itu sempat menghadapi situasi berbahaya di awal perlombaan ketika bertarung sengit melawan Pecco Bagnaia dan Alex Marquez.

Marquez sesaat kehilangan kontrol di tikungan 17, ketika dipressure kuat oleh Bagnaia yang tampil agresif sejak awal perlombaan.

“Momen yang sungguh mendebarkan, khususnya saat melintasi tikungan panjang ke arah kanan, mengharuskanku untuk menjadi lebih waspada,” ungkap Marc seperti dikutip SINAR ABADIdari DAZN.

Pembalap berusia 32 tahun tersebut tidak membantah bahwa tekanan yang datang dari Bagnaia di awal balapan cukup mengagetkannya.


Kecepatan Bagnaia menyebabkan Marquez sedikit terlalu berlebihan dalam usahanya sejak putaran awal balapan di Circuit of The Americas (COTA).

“Begitu menyaksikan Pecco berlomba dengan cepat, saya tetap mengikuti tempo sendiri dan yakin bahwa ia akan kesulitan menjaga laju itu,” jelasnya.

Oleh karena itu, aku berencana untuk melakukan serangan di lap awal agar bisa mendapatkan keuntungan jarak dan menguasai jalannya lomba. Namun nyaris semuanya menjadi tidak baik. Aku hampir terlalu memaksa diriku sendiri, yang hal tersebut menyebabkan rasa takut padaku,” ungkapnya.

Setelah peristiwa tersebut, baru Marquez memulai balapan dengan lebih hati-hati, sama halnya dengan Bagnaia yang turut menurunkan tingkat agresivitasnya.

“Pada belokan selanjutnya, aku kembali ke tempat awalku dan melaju dengan lebih perlahan dan santai sesuai harapanku. Kemudian, aku memperhatikan jarak antarku dengan Alex,” terangnya.

Peristiwa itu pun membuat Marquez sadar bahwa Bagnaia kemungkinan besar telah siap untuk menghadangnya.

Kinerjanya telah meningkat dibandingkan dengan dua ronde pertama, walaupun hasil akhir dalam perlombaan tetap saja tidak berubah.

“Saya sadar bahwa pada akhirnya saya akan mengalami kekalahan. Mungkin hal ini terjadi besok, dan bila memang begitu adanya, maka demikianlah situasinya. Atau bisa jadi saat berada di sirkuit Qatar atau Jerez. Sulit rasanya untuk senantiasa finis sebagai yang nomor satu dalam setiap sesi kualifikasi, tiap kali sprint, serta semua perlombaan,” tambahnya.

“Bila saat tersebut datang, itu berarti kita telah memperoleh keuntungan besar di awal. Saya mengerti bahwa pola seperti ini tak bisa diteruskan hingga akhir tahun, namun saya bakal terus memberikan yang terbaik,” tandas MM93.