Supplies of School, IT & Office Equipment

Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang menyelenggarakan pembicaraan ekonomi pertama dalam kurun waktu lima tahun pada hari Minggu (30/3). Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan kerja sama dagang di kawasan tersebut, terlebih lagi guna merespons strategi tariff yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Acara tersebut melibatkan para menteri perdagangan dari tiga negara yang berfokus pada penguatan kolaborasi terkait perjanjian FTA antara Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepun.

Menteri Perdagangan Korea Selatan Ahn Duk-geun menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan pelaksanaan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) serta mendorong kolaborasi lebih lanjut dengan melebarkan proses perundingan Free Trade Agreement antar tiga buah negara tersebut.

“Ahn menekankan perlunya pembentukan struktur untuk mendorong perdagangan diantara ketiganya dengan cara melakukan negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Korea-Tiongkok-Jepang,” seperti dilaporkan *Reuters* pada hari Minggu (30/3).

RCEP, yang diberlakukan tahun 2022, melibatkan 15 negara di kawasan Asia-Pasifik dengan tujuan untuk menurunkan penghalang perdagangan. Meskipun telah dimulai diskusi sejak 2012, tiga dari negara-negara tersebut masih belum mendapatkan progres signifikan terkait perjanjian dagang antar kedua belah pihak.


Tensi dengan Amerika Serikat dan Tarif Terbaru dari Trump

Pertemuan tersebut dilaksanakan sebelum pengungkapan oleh Trump pada hari Rabu (2/4) terkait peningkatan tarif impor yang mungkin merusak perdagangan internasional.

Sebelumnya, Trump sudah meningkatkan bea masuk untuk mobil dan komponennya menjadi 25%, sebuah keputusan yang bisa membahayakan industri otomotif Asia. Sekarang, Korea Selatan adalah negara pengekspor kendaraan terbesar kedua ke Amerika Serikat menyusul Meksiko, dengan Jepang berada di posisi ketiga.

Walaupun mempunyai keterikatan perdagangan yang kuat dengan Amerika Serikat, tiga negara ini pun mengalami tensi pada sejumlah masalah seperti klaim teritorial serta penanganan limbah nuklir Fukushima di Jepang.

Ketiga negara sepakat untuk menggelar pertemuan tingkat menteri berikutnya di Jepang.