Supplies of School, IT & Office Equipment


SAM,

JAKARTA – Perusahaan tambang batubara milik negara, disebut juga emiten batu bara pelat merah,
PT Bukit Asam Tbk
(PTBA) mencatat pengurangan keuntungan bersih seiring tahun 2024, meskipun performa pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan sampai dengan akhir tahun 2024, Minggu (30/3/2025),
PTBA
Mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp42,76 triliun per akhir tahun kemarin. Angka tersebut naik 11,1% dibandingkan dengan angka Rp38,48 triliun di tahun 2023. Peningkatan ini sesuai dengan capaian PTBA yang berhasil memecahkan rekor penjualan batubara tertinggi yaitu 42,9 juta ton selama sejarahnya.

Untuk perbandingan, jumlah penjualan batubara PTBA pada tahun-tahun sebelumnya adalah 26,1 juta ton (2020), 28,4 juta ton (2021), 31,7 juta ton (2022), serta 37,0 juta ton (2023).

Rekor tersebut dipicu oleh peningkatan ekspor batubara sebesar 20,3 juta ton di tahun 2024, naik 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di sisi lain, realisasinya adalah sebagai berikut:
domestic market obligation
(
DMO
Terdata sebanyak 22,6 juta ton, naik 6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, biaya dasar pendapatan PTBA meningkat dariRp29,33 triliun menjadi Rp34,56 triliun. Kondisi tersebut membuat margin keuntungan bruto berkurang dari Rp9,15 triliun di tahun 2023 hingga mencapai Rp8,2 triliun setahun kemudian.

PTBA juga mengidentifikasi beberapa bebannya dalam hal operasional, termasuk beban umum dan administrasi senilai 2,07 triliun rupiah, biaya untuk penjualan dan pemasaran sebesar 789,01 miliar rupiah, dana keuangan yang dibutuhkan sebanyak 283,69 miliar rupiah, ditambah dengan kewajiban pajak pendapatan yang berjumlah 1,11 triliun rupiah.

Akhirnya, keuntungan kuartal yang dialokasikan kepada pemegang saham perusahaan induk atau laba bersih PTBA menurun dariRp6,1 triliun menjadi Rp5,1 triliun pada tahun 2024. Ini berarti bahwa PTBA mengalami penurunan laba bersih sekitar 16,39%.
year-on-year
(YoY). Di sisi lain, pada tahun ini, PTBA bertujuan menghasilkan batubara sebanyak 50 juta ton, menjual hingga 50,1 juta ton, serta mampu mendistribusikan 43,2 juta ton.

“Perusahaan merancang strategi dengan memperhatikan tren pasaran saat ini dan mempersiapkan diri untuk sejumlah elemen luar yang selalu berubah,” jelas Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra.


DIVIDEN

Hingga informasi ini disampaikan, PTBA belum memberitahukan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk mendiskusikan keuntungan bersih tahun buku 2024. Meskipun demikian, apabila melihat pelaksanaan rapat dalam tiga tahun belakangan, RUPST perusahaan umumnya dihelat antara bulan April hingga Juni.

Terkait dividen untuk tahun buku 2024, Direktorut Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengungkapkan bahwa berdasarkan sejarahnya, PTBA sering kali memberikan dividen yang besar.
yield
Tingginya pembagian setiap tahunnya. Bahkan, pada tahun buku 2022, PTBA sempat mengumumkan pemberian dividen mencapai 100% dari laba bersih perusahaannya.

Tahun lalu pada 2023, kami menangani tantangan terkait buku tersebut.
net zero emission
Dan tantangannya terkait aspek ekonomi. Oleh karena itu, tahun lalu bagi dia hanya sebesar 75% dari laba bersih,” ungkap Arsal pada acara Fortune Indonesia Summit 2025 yang diselenggarakan di Jakarta akhir Januari 2025.

Arsal juga menyebut bahwa PTBA tak pernah melewatkan pembagian dividen. Namun, ia masih belum bisa mengonfirmasi apakah jumlah dividen untuk tahun buku 2024 akan sama dengan tahun buku 2022 yang sampai pada angka 100%. “Besarnya dividen adalah wilayah para pemegang saham. Nantinya hal tersebut akan bergantung pada keputusan mereka,” jelas Arsal.

PTBA memang terkenal karena kemurahan hati mereka dalam memberikan dividen. Terkini, dividen yang diserahkan oleh perusahaan ini untuk tahun buku 2023 adalah sebesar Rp4,57 triliun atau senilai Rp397,712 per saham. Angka tersebut mewakili 75% dari keuntungan bersih PTBA di tahun 2023 yaitu sekitar Rp6,1 triliun.

Pada sisi performa untuk tahun buku 2022, perusahaan berlabel merah tersebut mengumumkan pembagian dividen sebanyak 100% dari keuntungan bersihnya yang tercatat senilai Rp12,6 triliun.

Menurut catatan dari Mirae Asset Sekuritas, PTBA termasuk dalam jajaran perusahaan yang memberikan dividen bernilai tinggi.
yield
Pada tahun buku 2023, dividen yield PTBA meningkat hingga 15,2%, di bawah ADRO dengan angka 73,6% dan sedikit lebih rendah dibandingkan ITMG yang berada di posisi 16,3%.

Saham perusahaan yang telah dicatatkan di Bursa sejak tahun 2002 ini turut termasuk dalam jajaran saham unggulan Mirae Asset Sekuritas untuk periode pembagian dividen, sambil memproyeksikan
yield
lebih dari 5%.