Supplies of School, IT & Office Equipment


SINAR ABADI.CO.ID – JAKARTA.

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (
APEX
Berhasil mengubah defisit menjadi keuntungan bersih senilai US$ 542.825 di tahun 2024. Sebenarnya, satu tahun sebelumnya, perusahaan layanan pengeboran minyak dan gas serta energi terbarukan ini masih menderita kerugian bersih sebesar US$ 1,34 juta.

Perbaikan
bottom line
APEX didorong oleh pertumbuhan
top line
Pendapatan APEX meningkat 35,82% secara tahunan.
year on year
/yoy) dari sebelumnya US$ 62,27 juta meningkat menjadi US$ 84,58 juta pada tahun lalu.

Kenaikan Pendapatan APEX didorong oleh layanan pengeboran yang meningkat sebesar 39,33% (year-over-year) dari US$ 55,63 juta hingga US$ 77,51 juta di tahun 2024. Layanan pengeboran merupakan komponen utama dalam pendapatan APEX dan menyumbang sebanyak 91,64%.

Selanjutnya, pemasukan APEX di tahun 2024 terdiri dari dana mobilisasi dan demobilisasi yang mencapai US$ 2,02 juta, komponen penggantian US$ 1,76 juta, layanan kuliner senilai US$ 1,36 juta, ditambah dengan kategori lain yang bernilai US$ 1,90 juta.

Walaupun pendapatannya bertambah, namun biaya langsung APEX malah meningkat dengan persentase yang lebih besar di tahun 2024. APEX mengalami bebannya secara langsung senilai US$ 66,01 juta dan ini merupakan kenaikan sebesar 53,58% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.


Apexindo (APEX) Mendapat Kontrak Pengeboran Laut senilai USD4,8 Juta dari Pertamina Hulu Mahakam

Angka tersebut mengakibatkan penurunan laba bruto APEX sebesar 3,78% (year-on-year/YOY) dari US$ 19,29 juta menjadi US$ 18,56 juta di tahun 2024. Di interval waktu yang sama, biaya operasional serta biaya finansial APEX juga berkurang secara year-on-year dengan persentase 6,05% dan 4,74%, sehingga mencapai angka US$ 13,66 juta dan US$ 4,22 juta berturut-turut.

Sebaliknya, kerugian akibat perbedaan kurs APEX naik dari US$ 187.436 hingga menjadi US$ 1,02 juta. Meskipun demikian, APEX telah berhenti mengalami kerugian disebabkan oleh penyusutan nilaiaset tetap, dibandingkan dengan tahun 2023 lalu di mana jumlah tersebut mencapai US$ 790.936.

APEX mengalami rugi penjualan aset tetap sebesar US$ 11.123, yang merupakan perubahan dari laba penjualan aset tetap sebesar US$ 136.317 pada periode sebelumnya. Di sisi lain, Pendapatan Bunga APEX turun 58,32% (year-on-year/YOY) hingga mencapai US$ 90.147.

Namun demikian, APEX berhasil mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar US$ 1,10 juta. Ini lebih tinggi dibanding dengan beban lain-lain yang tercatat di tahun 2023 yaitu sekitar US$ 280.169.


Mengevaluasi Penawaran Umum Perdana Saham DAAZ, Sebagai Bagian dari Grup Aserra Terkait dengan APEX

Angka tersebut mengubah kerugian pra-pajak APEX senilai US$ 591.217 menjadi keuntungan pra-pajak sebesar US$ 827.789 di tahun 2024. Di periode yang sama, beban pajak pendapatan berkurang 62,27% secara year-on-year (yoy), mencapai US$ 285.001.

APEX berhasil mencatatkan laba bersih tahun buku senilai US$ 542.824 di tahun 2024. Ini merupakan perubahan drastis dibanding dengan kerugian bersih tahun buku sebesar US$ 1,34 juta yang dialami pada tahun 2023.

Hingga akhir Desember 2024, APEX mempunyai jumlah aset keseluruhan senilai US$ 250,99 juta. Jumlah kewajiban yang dicatatkan adalah US$ 185,64 juta, sementara itu ekuitas totalnya mencapai US$ 65,35 juta.

APEX melihat pertambahan pada bagian uang tunai dan setara tunai. Diakhir tahun, organisasi ini memiliki jumlah uang tunai serta setara tunainya senilai US$ 11,89 juta, naik dari angka awal tahun yang berada di US$ 8,61 juta.