Sudahkah Ibu tahu? Otak secara konstan menerima informasi dan memodifikasi tingkah laku. Oleh karena itu, hal yang kita ucapkan pada diri sendiri sangat berarti. Berikut beberapa pujian atau kalimat yang bisa Ibu utarakan untuk mengakhiri ini:
overthinking.
Overthinking
Bisa jadi ini menjadi suatu kebiasaan yang susah dibuang. Justru, Bunda mungkin sudah yakin kalau merenung soal sesuatu dalam durasi panjang merupakan cara utk mendapatkan jawaban paling oke. Tetapi, umumnya hal tersebut tak berlangsung demikian.
Melansir dari laman
verywell mind
, semakin lama memikirkan sesuatu, semakin sedikit waktu dan energi yang dimiliki untuk mengambil tindakan yang produktif.
![]() |
Lebih dari itu, memikirkan segala sesuatu yang sebaiknya bisa dijalani dengan cara lain, mencurigai pilihan Bunda, serta selalu menerka-ngira situasi terburuk, bisa membuat seseorang menjadi lelah.
Istilah paling tepat untuk mengakhirkannya versi ahli
Overthinking
Juga bisa merombak pantulan yang berguna jadi keraguan yang mematahkan semangat. Ini mendorong Bunda untukmundur daripada melaju. Sebagaimana diungkap oleh studi tersebut,
overthinking
bisa mengakibatkan gangguan pada kesehatan jasmani dan rohani.
Pembicara terkenal, Scott Mautz, di dalam karyanya yang bertajuk
The Mentally Strong Leader,
mengungkap bahwa mengatasi
overthinking
mengharuskan adanya rasa percaya diri, ketahanan, serta kekuatan mental.
200 Kalimat Motivasi Positif untuk Menginspirasi Diri Sendiri dalam Bahasa Inggris beserta Terjemahannya
|
Melansir dari laman
CNBC Make It
Mungkin Ibu akan kaget saat mempelajari bahwa salah satu metode paling efektif untuk mengendalikan energi psikis adalah dengan berhenti
overthinking
bisa diringkas menjadi beberapa poin.
Scott menyarankan Bunda agar merubah frasa “Bagaimana jika?” menjadi “Kita lihat saja nanti”. Menurut pendapatnya, individu yang selalu cenderung memikirkannya dan secara konstan bertanya pada dirinya sendiri dengan “Bagaimana jika?”, sebenarnya sedang mencoba menjawab sebuah pertanyaan yang tidak mungkin diberikan jawaban pasti.
Bila Anda menanyakan hal tersebut pada diri sendiri, coba ubahlah dengan cepat ke dalam kalimat “Mari kita lihat”, yang berfungsi sebagai jalan untuk melampaui keterhambatan analisis dan mencapai penerimaan.
Menyampaikan hal tersebut bisa membantu Ibu untuk berhenti melakukan dialog internal.
Implikasinya ialah bahwa Bunda sudah menyelesaikan berbagai tugas, pemikiran, analisis, serta persiapan tambahan yang diperlukan. Kini waktunya merenungkan arah dari seluruh usaha tersebut beserta kondisi terkini Bunda.
Cara ampuh untuk berhenti
overthinking
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dipelajari oleh Ibu agar sebisa mungkin dapat melakukannya dengan sempurna dalam hal ini.
overthinking.
1. Mengalihkan perhatian
Alih-alih terus menerus memikirkan sebuah masalah selama berjam-jam, Ibu bisa mencoba untuk menyibukkan diri dengan hal lain sebentar.
Mungkin ada metode baru yang lebih efektif bagi pikiran untuk mencari penyelesaian ketika Ibu sibuk dengan hal lain. Justru pada saat Ibu tidak lagi memikirkan permasalahan itu, otak bisa jadi akan merumuskan solusi sendiri.
2. Menantang pikiran negatif
Yakinilah bahwa pemikiran tidak selalu menjadi kenyataan. Semua ini adalah pengingat.
overthinking,
Hal tersebut mungkin kurang tepat, atau justru tak masuk akal.
Belajar mengemasnya kembali dengan pendekatan yang lebih optimis bisa membantu meringankan kecondongan tersebut.
overthinking
.
3. Mengembangkan keterampilan interpersonal
Studi sudah mengungkap bahwa memperbaiki kemampuan interaksi sosial bisa mendukung Ibu dalam usaha untuk berhenti
overthinking
karena kemampuan ini berdampak signifikan pada kebiasaan sehari-hari.
Beberapa cara untuk memperkuat kemampuan interpersonal meliputi peningkatan pemahaman tentang diri sendiri, pembangunan kepercayaan diri, latihan kontrol emosi, serta penetapan batas-batas yang jelas.
4. Meditasi
Meditasi bisa menjadi sarana luar biasa untuk membimbing pikiran menuju hal-hal yang lebih optimis. Ketika melakukan meditasi, perhatian Bunda harus tertuju pada nafasnya sendiri. Seiring dengan latihan, Bunda akan menemukan bahwa semakin mudah bagi Anda untuk mengendalikan pikirannya.
overthinking
sebelum menjadi permasalahan yang lebih besar.
5. Melatih untuk menerima keberadaan diri sendiri
Overthinking
Seringkali ini disebabkan oleh terjebak dalam kesalahan masa lalu atau khawatir tentang hal-hal yang sudah tak bisa dirubah.
Alih-alih mengutuk diri sendiri karena sesuatu yang mungkin Anda sesalkan, coba upayakan untuk lebih dapat menerima dan bersikap baik pada diri sendiri.
Pilihan Redaksi
|
Berikut adalah beberapa poin yang bisa digunakan untuk menutup percakapan tersebut:
overthinking
Semoga berguna, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
Komunitas SAMSquad. Bergabung dengan mendaftar dan kemudian klik
di SINI.
Gratis!