Supplies of School, IT & Office Equipment


SAM

– Orang yang mengalami serangan strok mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun sebelumnya.

Penderitaannya kehilangan kesadarannya, sementara tubuhnya menjadi lemah.

Berdasarkan WHO, stroke adalah kondisi di mana terdapat gejala-gejala klinis yang muncul dengan perkembangan yang cepat.

Seperti defisit neurologi lokal dan umum, yang bisa memburuk dan bertahan hingga 24 jam atau lebih.

Hal ini bisa mengakibatkan kematian tanpa ada faktor pemicu lain kecuali disfungsi vaskular.

Serangan stroke merupakan kondisi terkait pembuluh darah di otak yang dialami saat ada penyumbatan atau patah.

Sehingga sebagian otak tak menerima aliran darah yang membawa oksigen penting dan akhirnya menyebabkan kematian sel atau jaringan.

Dalam saluran YouTube-nya yang berjudul @Saddam Ismail, Dokter Saddam Ismail mengungkapkan tanda-tanda seseorang bakal terkena serangan strok.

Stroke bukanlah penyakit yang hanya mengancam lansia.

Pada sejumlah insiden, ada pula kasus penyakit strok yang mengenai generasi muda.

Berikut ciri-cirinya:

1. Gula darah tinggi

Apabila konsentrasi glukosa di darah tetap tinggi selama periode panjang dan tak tertata, hal itu bisa menghancurkan pembuluh darah.

Apabila pembuluh darah mengalami kerusakan, hal itu bisa menambah peluang seseorang untuk mendapatkan serangan strok.

Oleh sebab itu, jangan pernah menyepelekan apabila kadar gula darah meningkat, karena dengan bertahap hal tersebut akan merusak tubuh.

Solusi bagi penderita diabetes, harus rajin dan rutin mengonsumsi obat gula darah, rutin melakukan kontrol ke dokter.

2. Stres

Walau stres tak bisa dihindari dalam hidup setiap orang, tetapi stres juga jangan dibiarkan begitu saja.

Berawal dari stres, dapat berdampak pada diabetes, darah tinggi, jantung, hingga meningkatkan risiko terkena stroke.

Cara menangani stres adalah dengan melaksanakan berbagai aktivitas yang bermanfaat.

Seperti menyaksikan program favorit, bertemu dengan keluarga tercinta, berolahraga, atau menjalankan hobbi lainnya.

3. Tekanan darah yang tak terkendali

Tingginya tekanan darah jangan sampai disepelekan, sebab bisa menghancurkan kesehatan dan melukai pembuluh-pembuluh darah dalam tubuh.

Yang utama adalah risiko mengalami.stroke karena pembuluh darah di otak dapat tiba-tiba pecah.

Oleh karena itu, jangan diabaikan; orang dengan sejarah tekanan darah tinggi tidak boleh mengunjungi dokter hanya karena merasakan gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala saja.

Penyelesaiannya adalah dengan kemampuan untuk merombak gaya hidup agar menjadi lebih sehat dan minum obat sesuai anjuran.

Dan juga lakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur, serta tetap perlu konsultasi berkala dengan dokter.

4. Kadar kolesterol tinggi

Mempunyai tingkat kolesterol yang tinggi adalah hal yang kurang baik.

Ini umumnya dipicu oleh diet yang tidak baik serta gaya hidup kurang sehat.

Akibatnya membuat level trigliserida-nya meningkat, dan juga kadar LDL atau kolesterol buruk-nya naik.

Jangan abaikan meskipun hanya keluhan kecil yang terjadi sesekali.

Sebab tingginya level kolesterol apabila berlangsung cukup lama dapat menghancurkan dinding-dinding pembuluh darah.

Akibat pembuluh darah yang mengecil, hal ini dapat mengarah ke dampakstroke.

Solutornya adalah dengan mulai membentuk gaya hidup sehat dan mengkonsumsi makanan bergizi untuk mengecilkan tingkat kolesterol dalam tubuh.

5. Merokok

Sebagaimana telah dikenal, pria di Indonesia terutama merupakan perokok aktif.

Dianjurkan kepada perokok agar berhenti dari kebiasaan merugikan tersebut.

Karena merokok dapat meningkatkan peluang terjadinya serangan strok.

6. Tidak olahraga

Berolahraga sejatinya merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan serta memikat hati.

Padahal banyak sekali orang yang menyepelekan kegiatan seru tersebut hanya karena mereka berpikir tak punya waktu cukup.

Sebaiknya hindari kebiasaan tidak berolahraga sama sekali, usahakan melakukan olahraga paling sedikit 30 menit setiap harinya.

Oleh karena itu, berolahraga bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan fisik, serta mengurangi kemungkinan terkena serangan strok.

7. Mengabaikan mini stroke

Transient Ischemic Attack (TIA), yang sering disebut sebagai strok kecil, mengacu pada gejala stroke yang muncul secara mendadak.

Ini bisa berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam.

Tetapi umumnya bisa hilang dalam jangka waktu yang tidak mencapai 24 jam.

Keadaan ini tentu saja tidak mengakibatkan kerusakan otak yang bersifat tetap, meski demikian, harusnya juga jangan disepelekan.

Sebab hal ini adalah suatu peringatan di masa depan, yang mungkin menyebabkan serangan strok secara tetap.

Apabila Anda mempunyai kebiasaan tidak baik itu, sebaiknya mulailah untuk merubahnya.

Perbaiki diri, tinjau kembali tindakanmu, dan jangan diremehkan.

Sebab mencegah stroke jauh lebih baik ketimbang menyembuhkannya.


(SAM)